Insight Talenta 10 min read

Tantangan Utama Praktisi HR di Era Digitalisasi

Tayang
05 Sep, 2024
Diperbarui
14 Maret 2025
Di tulis oleh:
Image Mekari Talenta
Ervina Lutfi

Seiring kemajuan zaman serta tingginya kebutuhan terhadap internet, tantangan HRD pun semakin kompleks. Apa saja tantangan hr di era digital tersebut? Mekari Talenta akan mengulas seputar tantangan HRM atau tantangan human resource management di sini.

Dalam era digitalisasi yang erat kaitannya dengan kemajuan teknologi, divisi Human Resource (HR) menghadapi banyak tantangan besar. Seiring kemajuan zaman serta tingginya kebutuhan terhadap internet, tantangan HR pun semakin kompleks.

No Tantangan Solusi Peluang
1 Keterbatasan keterampilan digital di kalangan HR dan karyawan – Adakan pelatihan atau workshop teknologi, HR analytics, dan digital tools.
– Libatkan karyawan dalam proses perubahan.
– Menciptakan tim HR yang adaptif & inovatif
– Menarik talenta baru yang terbiasa dengan platform digital
2 Resistansi budaya dan perubahan di dalam organisasi – Komunikasi intensif mengenai manfaat transformasi digital
– Lakukan pendekatan bertahap dan transparan
– Peningkatan budaya organisasi yang kolaboratif
– Membuka ruang untuk inisiatif dan ide-ide baru
3 Keamanan data karyawan yang rentan disusupi atau bocor – Gunakan sistem keamanan & enkripsi data yang kuat
– Terapkan kebijakan privasi dan protokol keamanan
– Membangun kepercayaan karyawan dan stakeholders
– Memperkuat citra perusahaan dalam hal perlindungan data
4 Kompleksitas integrasi antara berbagai platform digital (HRIS, payroll, dsb.) – Pilih platform terintegrasi dan berbasis cloud seperti Mekari Talenta
– Lakukan sinkronisasi data dengan API atau middleware
– Menghemat waktu & biaya operasional
– Akses data karyawan secara real-time untuk pengambilan keputusan lebih cepat
5 Ketergantungan pada data & analisis yang akurat – Kembangkan kemampuan analitik tim HR
– Terapkan monitoring & verifikasi data berkala
– Membantu HR menjadi partner strategis manajemen
– Munculnya insight lebih mendalam untuk pengembangan talenta & produktivitas

 

Karena itu, divisi HRD juga harus beradaptasi untuk mulai menggunakan teknologi yang bisa permudah pekerhaannya sehari hari. Misalnya, bisa mulai menggunakan sistem HRIS dengan fitur lengkap seperti aplikasi Mekari Talenta.

Namun tentu saja, Anda harus tahu dulu permasalahan seperti apa saja yang kemungkinan akan muncul. Apa saja, dan bagaimana solusinya? Simak dengan baik.

Tantangan Utama HR di Era Digital dan Strategi Menghadapinya

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia bisnis juga mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu bidang yang paling terdampak adalah manajemen sumber daya manusia (HRD/HRM). Fungsi HR tidak lagi hanya berkaitan dengan administrasi kepegawaian, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan teknologi, perubahan pola kerja, serta ekspektasi karyawan modern.

Dalam menghadapi dinamika ini, HRD dihadapkan pada berbagai tantangan yang memerlukan strategi adaptasi yang efektif. Berikut adalah tujuh tantangan utama HR di era digital, beserta cara mengatasinya.

1. Disrupsi Teknologi dalam Manajemen SDM

Dampak Teknologi terhadap HR

Perkembangan teknologi, seperti penerapan kecerdasan buatan (AI) pada dunia HR, otomatisasi, big data, hingga Internet of Things (IoT) telah mengubah cara kerja dalam banyak aspek bisnis, termasuk dalam rekrutmen, pelatihan, manajemen kinerja, serta keterlibatan karyawan.

Teknologi digital memungkinkan HR untuk:

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, penerapannya dalam HR juga menghadirkan tantangan, seperti:

  • Kurangnya pemahaman HR terhadap teknologi baru.
  • Resistensi karyawan terhadap digitalisasi.
  • Ketergantungan terhadap data yang dapat menurunkan interaksi personal dalam pengelolaan SDM.

Strategi Menghadapi Disrupsi Teknologi

HR perlu meningkatkan literasi digital dengan pelatihan teknologi dan bekerja sama dengan tim IT untuk memahami manfaat serta risiko teknologi baru. Implementasi bertahap dan edukasi kepada karyawan juga dapat membantu dalam transisi menuju digitalisasi HR.

2. Perubahan Skill Demand dalam Dunia Kerja

Perubahan Keterampilan yang Dibutuhkan

Era digital menyebabkan perubahan signifikan pada keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Profesi baru bermunculan, sementara beberapa pekerjaan konvensional mengalami penurunan permintaan. HR harus memastikan karyawan memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan industri.

Beberapa keterampilan yang kini menjadi krusial meliputi:

  • Keterampilan digital, seperti pemrograman, manajemen data, dan keamanan siber.
  • Soft skills, seperti kreativitas, adaptabilitas, dan komunikasi yang efektif.
  • Kemampuan berpikir analitis dan problem-solving.

Tantangan yang Dihadapi

  • Kesenjangan keterampilan antara tenaga kerja yang ada dengan kebutuhan industri.
  • Sulitnya mendapatkan kandidat dengan keahlian yang sesuai.
  • Ketidakmampuan perusahaan dalam menyediakan pelatihan yang efektif.

Strategi Mengatasi Perubahan Skill Demand

HR perlu mengembangkan program upskilling dan reskilling melalui pelatihan internal, kursus online, dan program sertifikasi profesional. Kemitraan dengan institusi pendidikan juga dapat membantu menyiapkan tenaga kerja yang lebih siap menghadapi perubahan industri.

3. Fleksibilitas dan Keseimbangan Kerja-Kehidupan

Tren Fleksibilitas Kerja

Model kerja remote dan hybrid menjadi lebih umum setelah pandemi COVID-19. Karyawan kini lebih mengutamakan work-life balance, sehingga perusahaan harus lebih fleksibel dalam mengatur sistem kerja.

Beberapa kebijakan fleksibilitas yang diterapkan perusahaan meliputi:

Tantangan yang Dihadapi

  • Kesulitan mengawasi produktivitas karyawan yang bekerja secara remote.
  • Meningkatnya risiko kelelahan (burnout) akibat ketidakseimbangan kerja.
  • Kurangnya interaksi sosial antar karyawan yang dapat mengurangi keterlibatan tim.

Strategi Menghadapi Tantangan Fleksibilitas Kerja

HR dapat menerapkan penggunaan software pemantauan kinerja berbasis cloud, seperti Mekari Talenta, Trello, Asana, atau Slack untuk memastikan komunikasi tetap berjalan lancar. Selain itu, program well-being untuk mendukung kesehatan mental dan fisik karyawan perlu diperkuat.

4. Meningkatnya Ekspektasi Karyawan terhadap Perusahaan

Perubahan Ekspektasi Karyawan Modern

Karyawan masa kini tidak hanya mencari gaji yang kompetitif, tetapi juga lingkungan kerja yang:

  • Memiliki budaya kerja yang sehat.
  • Memberikan kesempatan pengembangan karier.
  • Memiliki kebijakan kesejahteraan karyawan yang komprehensif.

Tantangan yang Dihadapi

HR harus beradaptasi dengan tren ini untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Perusahaan yang gagal menyesuaikan diri akan kehilangan daya saing dalam perekrutan.

Strategi Mengatasi Ekspektasi Karyawan

HR perlu melakukan survei kepuasan kerja secara berkala dan merancang program insentif yang sesuai dengan kebutuhan karyawan.

5. Manajemen Data Karyawan dan Keamanan Informasi

Pentingnya Data dalam HR

HR kini mengelola data dalam jumlah besar, mulai dari informasi pribadi karyawan hingga data kinerja dan produktivitas.

Tantangan utama dalam manajemen data adalah:

  • Keamanan data karyawan agar tidak disalahgunakan.
  • Kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data seperti GDPR (General Data Protection Regulation).
  • Pemanfaatan data secara etis tanpa melanggar privasi karyawan.

Strategi Menghadapi Tantangan Keamanan Data

HR harus bekerja sama dengan tim IT untuk mengimplementasikan sistem keamanan data yang kuat dan melatih karyawan dalam etika penggunaan data pribadi.

6. Tantangan dalam Rekrutmen dan Retensi Karyawan

Sulitnya Menarik dan Mempertahankan Talenta Terbaik

Pasar kerja yang kompetitif membuat HR harus bekerja lebih keras untuk menarik talenta berkualitas dan mencegah mereka berpindah ke perusahaan lain.

Strategi Menghadapi Tantangan Rekrutmen

  • Memanfaatkan teknologi rekrutmen, seperti ATS (Applicant Tracking System).
  • Membangun employer branding yang kuat agar menarik bagi kandidat.
  • Menyediakan program retensi karyawan, seperti kenaikan gaji berbasis kinerja, tunjangan menarik, serta lingkungan kerja yang positif.

7. Kepatuhan terhadap Regulasi Ketenagakerjaan yang Berubah

Pentingnya Kepatuhan terhadap Regulasi

HR harus selalu memantau perubahan hukum ketenagakerjaan, seperti:

  • Perubahan aturan upah minimum.
  • Regulasi terkait jam kerja dan lembur.
  • Aturan tentang hak dan kewajiban karyawan.

Tantangan yang Dihadapi

Ketidaktahuan terhadap perubahan regulasi dapat menyebabkan perusahaan terkena sanksi hukum.

Strategi Mengatasi Tantangan Regulasi

HR perlu bekerja sama dengan konsultan hukum dan memanfaatkan sistem HR digital yang dapat secara otomatis memperbarui kebijakan perusahaan berdasarkan regulasi terbaru.

Bagaimana Cara tepat Menghadapi Tantangan Human Resource Management Tersebut

Inilah tantangan utama praktisi HR di era digitalisasi yang perlu diketahui siapa saja yang bekerja sebagai HRD di perusahaan.

Tantangan HRD Yang Utama di Era Digitalisasi Seperti Apa? Bagaimana Cara tepat Menghadapi Tantangan Human Resource Management Atau Tantangan HRM Tersebut?

Mencari Kandidat Berkualitas untuk Karyawan Perusahan

Rekrutmen karyawan menjadi salah satu tantangan besar yang harus dihadapi HR di era digitalisasi. Seiring dengan banyaknya angkatan kerja senior yang akan memasuki masa pensiun, perjuangan untuk mencari kandidat yang berkualitas dan sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan perusahaan juga semakin menantang.

Merekrut tenaga tingkat manajerial juga merupakan proses yang tidak murah. Ketimpangan antara jumlah lapangan kerja dan angkatan kerja yang cukup besar pun perlu dipertimbangkan.

Karena hal ini akan menimbulkan ketatnya persaingan di antara job seeker, membuat pilihan tenaga kerja semakin banyak dan semakin rumit untuk menetapkan kandidat mana yang sesuai.

Pengelolaan Talenta yang Sudah ada Adalah Tantangan HRD

Pengelolaan talenta atau perencanaan karyawan menjadi salah satu tantangan HRM di era digital. Bagaimana setelah merekrut kemudian konstan mengembangkan karyawan dan mempertahankan barisan SDM bertalenta tinggi.

Pasukan SDM dengan talenta dan kinerja yang unggul merupakan bahan bakar untuk sebuah perusahaan. Kehebatan bisnis sangat ditentukan oleh rising star talent, terutama mereka yang menduduki posisi-posisi strategis atau core position.

Ini menjadi isu krusial saat sebuah perusahaan menentukan core activity yang langsung diimplementasikan pada core position SDM. Pengelolaan SDM di era digital tidak cukup bila hanya ditopang dengan kecakapan administratif, tapi juga engagement dan talenta manajemen yang baik.

Mengenal Tindak Kejahatan cyber Adalah Salah Satu Tantangan HR di Era Digital yang Perlu Diwaspadai

Saat ini telah banyak terjadi kasus kebocoran data di beberapa perusahaan. Pencurian data-data penting perusahaan dengan cara mengakses sistem komputer adalah ancaman yang berbahaya.

Spionase cyber atau memata-matai pihak lain untuk mengetahui data-data penting perusahaan juga perlu diantisipasi. Kejahatan seperti ini tidak bisa diremehkan karena akan berdampak negatif bahkan dapat menghancurkan bisnis perusahaan raksasa sekali pun.

Pelaku dapat memasukkan data yang bertujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri atau perusahaan lain. Misalnya, melakukan perubahan gaji pegawai melebihi yang seharusnya. Ancaman terkait cyber dan keamanan data-data perusahaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi divisi HR.

Namun, hal itu tidak akan jadi masalah selama Anda menggunakan software HR yang aman berbasis cloud dan dienkripsi dengan standar internasional seperti Mekari Talenta.

Tidak Boleh Gaptek Karena Digitalisasi Manajemen, Adalah Tantangan Human Resource Management

Divisi HR harus memiliki kesiapan untuk menjalani perubahan di era digital. Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan oleh praktisi HR untuk membantu pekerjaan administratif secara otomatis melalui software.

Anda tidak perlu lagi menggunakan metode manual yang rumit dan melelahkan. Mulai mendata absensi karyawan, gaji karyawan, hingga cara menghitung pajak penghasilan bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan cepat.

Anda pun dapat menghemat banyak waktu serta tenaga dan memanfaatkannya untuk melakukan hal-hal lain yang lebih krusial untuk perkembangan perusahaan. Sebelum memilih software HR, tentunya Anda harus melakukan riset untuk memilih software HRIS yang tepat demi menghadapi tantangan HR di era digital.

Harus Mahir Menggunakan Software HR Seperti Mekari Talenta

Pasalnya, setiap produk software HR pasti memiliki layanan dan keunggulan yang berbeda. Jika membutuhkan software HR yang menawarkan beragam layanan dalam satu platform, Mekari Talenta dapat menjadi pilihan tepat.

Mulai dari database, payroll, manajemen absen, bahkan hingga manajemen training bisa Anda kelola secara mudah dengan solusi yang ditawarkan Mekari Talenta. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi di era digitalisasi memang tidak bisa dicegah ataupun dihindari.

Namun, tantangan HRD di era digitalisasi dapat diantisipasi. Perkembangan teknologi justru dapat dimanfaatkan oleh praktisi HR untuk membantu perusahaan menjadi lebih baik. Bila meningkatnya penggunaan teknologi di era digital bisa disikapi dengan baik, maka akan dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih maju.

Misalnya dengan menggunakan sistem HRIS dengan fitur lengkap seperti Mekari Talenta. Penggunaanya bisa permudah pengelolaan karyawan perusahaan. Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Mekari Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Mekari Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRD HRMS HRIS Talenta Sekarang!

Peluang yang Dapat Dimanfaatkan HR di Era Digital

Dalam era digital yang berkembang pesat, departemen sumber daya manusia (HRD) tidak hanya menghadapi tantangan, tetapi juga memiliki berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas manajemen SDM. Transformasi digital telah mengubah cara kerja, sistem rekrutmen, pengelolaan kinerja, serta pengembangan karyawan, sehingga HR memiliki akses ke teknologi dan strategi yang dapat mempermudah pengelolaan tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas.

Berikut adalah beberapa peluang utama yang dapat dimanfaatkan oleh HRD dalam era digital untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif, inklusif, dan berdaya saing.

1. Implementasi Teknologi dalam Manajemen SDM

Peran Teknologi dalam Transformasi HR

Teknologi telah mengubah hampir setiap aspek dalam operasional perusahaan, termasuk manajemen sumber daya manusia. Otomatisasi proses HR memungkinkan perusahaan untuk mengelola tenaga kerja secara lebih efisien, akurat, dan transparan.

Beberapa teknologi yang dapat diterapkan dalam HR meliputi:

  • Human Resource Information System (HRIS): Sistem berbasis cloud yang bermanfaat untuk membantu HR dalam mengelola data karyawan, penggajian, dan kepatuhan terhadap regulasi.
  • Artificial Intelligence (AI) dalam Rekrutmen: AI dapat digunakan untuk menyaring kandidat berdasarkan keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  • E-learning dan Platform Pelatihan Digital: Karyawan dapat mengembangkan keterampilan mereka melalui kursus online dan sistem pembelajaran berbasis AI.
  • Otomatisasi Manajemen Kinerja: Sistem berbasis data yang memungkinkan HR untuk memantau kinerja karyawan secara real-time dan memberikan umpan balik yang lebih akurat.

Dampak Positif Teknologi bagi HR

  • Meningkatkan efisiensi kerja: HR dapat mengurangi tugas administratif yang repetitif dan lebih fokus pada strategi pengembangan SDM.
  • Mengoptimalkan pengalaman karyawan: Sistem yang lebih terorganisir akan meningkatkan kepuasan dan kenyamanan karyawan.
  • Mempermudah analisis data: HR dapat membuat keputusan berbasis data yang lebih akurat dan strategis.

Dengan penerapan teknologi yang tepat, HR dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sekaligus mempercepat inovasi dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Baca Juga: 7 Tantangan Manajemen Kinerja dan Cara Mengatasinya

2. Pengembangan Karyawan sebagai Prioritas Utama

Mengapa Pengembangan Karyawan Sangat Penting?

Meskipun teknologi berperan besar dalam dunia kerja, faktor manusia tetap menjadi aset paling berharga dalam perusahaan. Oleh karena itu, HR memiliki peluang besar untuk berfokus pada pengembangan keterampilan karyawan guna meningkatkan daya saing perusahaan.

Investasi dalam pelatihan dan pengembangan SDM tidak hanya meningkatkan keterampilan karyawan, tetapi juga membangun loyalitas dan mengurangi tingkat turnover. Karyawan yang merasa mendapatkan kesempatan untuk berkembang cenderung lebih loyal dan berkomitmen terhadap perusahaan.

Strategi Pengembangan Karyawan yang Efektif

Beberapa langkah yang dapat diambil oleh HR dalam pengembangan karyawan meliputi:

  • Program Upskilling dan Reskilling: Memberikan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.
  • Mentorship dan Coaching: Menciptakan sistem pembimbingan agar karyawan dapat belajar langsung dari pemimpin atau senior dalam perusahaan.
  • Pelatihan Soft Skills: Selain keterampilan teknis, pelatihan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim juga sangat penting.
  • Sertifikasi Profesional: Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan sertifikasi di bidangnya agar meningkatkan kredibilitas dan kompetensi mereka.

Manfaat Pengembangan Karyawan bagi Perusahaan

  • Meningkatkan produktivitas kerja: Karyawan yang memiliki keterampilan yang lebih baik dapat bekerja lebih efisien.
  • Membangun budaya inovasi: Karyawan yang mendapatkan pelatihan terus-menerus akan lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah.
  • Mengurangi biaya rekrutmen: Dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja yang ada, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan akan perekrutan eksternal.

HR yang mampu memanfaatkan peluang pengembangan karyawan akan memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

3. Diversitas dan Inklusi di Tempat Kerja

Meningkatkan Kesetaraan dalam Dunia Kerja

Era digital membuka peluang bagi HRD untuk menerapkan kebijakan yang lebih inklusif dalam perusahaan. Keberagaman (diversity) dan inklusi menjadi aspek penting dalam membangun budaya perusahaan yang sehat dan progresif.

HR dapat mengurangi bias dalam proses rekrutmen dengan memanfaatkan teknologi berbasis AI untuk menyaring kandidat berdasarkan keterampilan dan pengalaman tanpa dipengaruhi oleh faktor subjektif seperti gender, usia, atau latar belakang etnis.

Langkah untuk Meningkatkan Diversitas dan Inklusi

  • Mengembangkan kebijakan rekrutmen inklusif: Menyediakan kesempatan yang sama bagi semua kandidat tanpa diskriminasi.
  • Menyediakan pelatihan kesadaran keberagaman: Agar seluruh karyawan memahami pentingnya lingkungan kerja yang inklusif.
  • Menciptakan program mentoring untuk kelompok minoritas: Untuk memastikan bahwa semua karyawan mendapatkan peluang yang adil dalam pengembangan karier.

Manfaat Diversitas bagi Perusahaan

  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi: Keberagaman perspektif akan menghasilkan ide-ide baru yang lebih kaya.
  • Meningkatkan reputasi perusahaan: Perusahaan yang menerapkan inklusi biasanya lebih dihargai oleh masyarakat dan pelanggan.
  • Meningkatkan retensi karyawan dengan program khusus: Lingkungan kerja yang inklusif membuat karyawan merasa lebih dihargai dan nyaman bekerja dalam perusahaan.

HR yang berhasil menciptakan budaya kerja yang beragam dan inklusif akan membangun lingkungan yang lebih produktif dan harmonis.

Baca Juga: 9 Tantangan Utama HR di Industri Manufaktur dan Solusinya

4. Kesiapan HR dalam Menghadapi Perubahan dan Tantangan Digital

Pentingnya Adaptasi di Era Digital

HR perlu mengadopsi pendekatan proaktif dan inovatif untuk memastikan bahwa perusahaan tetap relevan dalam menghadapi tantangan era digital. Perubahan dalam dunia kerja menuntut HR untuk terus meningkatkan keterampilan dan strategi dalam mengelola tenaga kerja.

Strategi HR dalam Menghadapi Transformasi Digital

  • Mengembangkan keterampilan digital HR: HR harus memahami teknologi terkini untuk mengelola SDM secara efektif.
  • Memanfaatkan data dan analitik: Keputusan berbasis data lebih akurat dalam mengelola karyawan.
  • Mengembangkan kemitraan strategis: HR dapat bekerja sama dengan pakar eksternal dan konsultan untuk mendapatkan wawasan terbaru dalam pengelolaan tenaga kerja.
  • Membangun budaya kerja yang adaptif: Mendorong karyawan untuk terus belajar dan berinovasi agar lebih siap menghadapi perubahan.

Manfaat Pendekatan Proaktif dalam HR

  • Meningkatkan daya saing perusahaan: HR yang cepat beradaptasi dengan tren digital dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing bisnis.
  • Mempermudah transisi ke era digital: Karyawan yang memiliki keterampilan digital akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dalam industri.
  • Membangun perusahaan yang lebih fleksibel dan inovatif: Budaya pembelajaran dan inovasi akan membantu perusahaan berkembang dalam jangka panjang.

Dengan memahami tantangan dan peluang dalam era digital, HR dapat menjadi motor penggerak transformasi bisnis yang lebih maju dan adaptif.

Seberapa bermanfaat postingan ini untuk Anda?

Beri penilaian Anda dengan bintang di bawah ini!

Rating rata-rata / 5. Jumlah Voting:

Belum ada penilaian sejauh ini! Jadilah yang pertama menilai artikel ini.

Image
Ervina Lutfi Penulis
Seorang product manager berpengalaman, juga kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR, bisnis, dan pemasaran dengan pembahasan teliti, terstruktur, serta mudah dipahami.
WhatsApp Hubungi sales