Dalam dunia kerja dan pengelolaan sumber daya manusia, Anda pasti pernah mendengar istilah “gaji bruto” yang acap kali menjadi sorotan utama dalam diskusi seputar kompensasi karyawan. Bagi HR dan manajemen, memahami gaji bruto sangat penting untuk memastikan proses payroll berjalan sesuai aturan dan transparan.
Sebaliknya untuk karyawan, pemahaman yang jelas mengenai gaji bruto membantu mereka memahami rincian pendapatan sebelum adanya potongan wajib seperti pajak dan iuran sosial.
Namun, meskipun sering dicantumkan dalam kontrak kerja atau penawaran gaji, masih banyak yang belum mengetahui apa itu gaji bruto, bagaimana cara menghitungnya, serta apa bedanya dengan gaji netto.
Di artikel ini, Mekari Talenta akan membahas secara lengkap pengertian gaji bruto, komponen-komponennya, cara perhitungan, hingga faktor-faktor yang memengaruhinya, beserta solusi pengelolaan yang lebih mudah dan otomatis menggunakan fitur Payroll dari Mekari Talenta.
Apa Itu Gaji Bruto?
Gaji bruto adalah total penghasilan yang diterima karyawan sebelum dipotong oleh pajak, iuran BPJS, dan potongan lainnya.
Gaji ini mencakup gaji pokok serta berbagai tunjangan dan insentif yang bersifat tetap maupun tidak tetap, seperti tunjangan makan, transportasi, bonus, lembur, dan komisi.
Karena belum dikurangi kewajiban-kewajiban, gaji bruto sering digunakan sebagai acuan awal untuk menghitung kewajiban pajak penghasilan dan iuran sosial lainnya.
Dalam konteks HR dan pengelolaan payroll, memahami gaji bruto sangat penting untuk memastikan transparansi dan akurasi dalam proses perhitungan gaji karyawan. Gaji bruto juga sering digunakan dalam kontrak kerja sebagai angka yang ditampilkan kepada calon karyawan.
Meski angka ini terlihat besar, nominal yang diterima karyawan (gaji bersih/netto) bisa berbeda tergantung pada komponen pemotongannya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan secara jelas perbedaan antara gaji bruto dan gaji bersih.
Perhitungan Gaji Bruto
Menghitung gaji bruto sebetulnya cukup sederhana, hanya dengan menjumlahkan semua komponen penghasilan karyawan sebelum dipotong pajak dan iuran wajib. Komponen-komponen ini umumnya meliputi:
- Gaji pokok
- Tunjangan tetap (misalnya tunjangan jabatan, makan, transportasi)
- Tunjangan tidak tetap (misalnya uang lembur, bonus, komisi)
Rumus sederhananya adalah sebagai berikut:
Gaji Bruto = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap + Insentif/Bonus (jika ada)
Baca juga: Memahami Cost Per Hire: Definisi, Perhitungan, dan Strategi Penghematan Biaya Per Rekrut
Contoh Perhitungan Gaji Bruto
Misalnya seorang karyawan memiliki komponen pendapatan sebagai berikut:
- Gaji pokok: Rp5.000.000
- Tunjangan makan: Rp500.000
- Tunjangan transportasi: Rp300.000
- Uang lembur bulan ini: Rp200.000
- Bonus bulanan: Rp500.000
Maka perhitungannya:
Gaji Bruto = Rp5.000.000 (gaji pokok) + Rp500.000 (makan) + Rp300.000 (transport) + Rp200.000 (lembur) + Rp500.000 (bonus) = Rp6.500.000
Jadi, gaji bruto karyawan tersebut adalah Rp6.500.000 untuk bulan itu. Gaji ini kemudian akan digunakan sebagai dasar perhitungan potongan seperti PPh 21, BPJS, dan lain-lain sebelum menghasilkan gaji bersih (take home pay).
Perbedaan Antara Gaji Bruto dan Gaji Netto
Perbedaan utama antara gaji bruto dan gaji netto terletak pada potongan yang dikenakan terhadap pendapatan karyawan.
Gaji bruto adalah jumlah total penghasilan karyawan sebelum dikurangi potongan apa pun. Ini mencakup gaji pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap, bonus, lembur, dan insentif lainnya. Gaji bruto mencerminkan nilai kotor dari kompensasi yang diterima karyawan dalam satu periode kerja (biasanya bulanan).
Sementara itu, gaji netto adalah jumlah yang benar-benar diterima karyawan setelah semua potongan dikurangi dari gaji bruto. Potongan ini biasanya mencakup pajak penghasilan (PPh 21), iuran BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, serta potongan lainnya sesuai kebijakan perusahaan (misalnya cicilan koperasi atau potongan absen).
Singkatnya:
- Gaji Bruto = Total penghasilan sebelum potongan
- Gaji Netto = Gaji Bruto – Semua potongan
Gaji netto-lah yang akan ditransfer ke rekening karyawan setiap bulan.
Baca juga: Annual Leave: Pengertian, Peraturan, dan Perbedaannya dengan Casual Leave
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaji Bruto
Faktor-faktor yang memengaruhi gaji bruto dapat bervariasi tergantung pada industri, posisi pekerjaan, kebijakan perusahaan, dan kondisi ekonomi. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi besarnya gaji bruto seseorang:
1. Jabatan dan Tanggung Jawab Pekerjaan
Semakin tinggi jabatan atau semakin besar tanggung jawab yang diemban seseorang, maka semakin besar pula gaji bruto yang diberikan. Misalnya, manajer atau supervisor biasanya menerima gaji bruto lebih tinggi dibandingkan staf pelaksana karena beban kerja dan peran strategisnya dalam organisasi.
2. Pengalaman dan Kualifikasi
Karyawan dengan pengalaman kerja yang lebih lama atau keahlian khusus cenderung mendapatkan kompensasi lebih tinggi. Demikian juga dengan latar belakang pendidikan atau sertifikasi tertentu yang relevan dengan pekerjaan, dapat menjadi faktor penentu dalam besaran gaji bruto.
3. Tunjangan dan Insentif
Gaji bruto tidak hanya terdiri dari gaji pokok, tetapi juga mencakup tunjangan-tunjangan seperti tunjangan makan, transportasi, kesehatan, dan insentif seperti bonus kinerja atau lembur. Komponen-komponen tambahan ini bisa membuat nominal gaji bruto jauh lebih tinggi.
4. Lokasi Kerja dan Biaya Hidup
Perusahaan biasanya menyesuaikan gaji dengan lokasi kerja karyawan. Misalnya, pekerja di kota besar seperti Jakarta mungkin mendapatkan gaji bruto lebih tinggi dibandingkan pekerja di kota kecil, karena biaya hidup yang juga lebih tinggi.
5. Kebijakan dan Skala Upah Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki struktur gaji dan kebijakan kompensasi masing-masing, yang disesuaikan dengan kemampuan finansial, industri, dan daya saing pasar tenaga kerja. Ada pula perusahaan yang memberikan tambahan seperti THR atau bonus tahunan, yang turut memengaruhi perhitungan gaji bruto secara keseluruhan.
Baca juga: Human Capital: Pengertian, Jenis, dan Contoh Tugasnya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai gaji bruto. Tidak bisa dipungkiri konsep gaji bruto sangat penting, baik bagi perusahaan maupun karyawan. Gaji bruto mencerminkan keseluruhan kompensasi yang diterima sebelum dipotong pajak dan iuran lainnya, sehingga menjadi dasar dalam penghitungan gaji bersih, pajak penghasilan, serta berbagai hak karyawan.
Menyusun dan mengelola komponen gaji bruto secara akurat tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap sistem penggajian perusahaan.
Untuk membantu perusahaan mengelola gaji secara lebih efisien, akurat, dan transparan, Mekari Talenta menyediakan fitur Payroll yang terintegrasi. Dengan sistem otomatisasi, Anda dapat menghitung gaji bruto dan netto, PPh 21, BPJS, serta slip gaji secara real-time dan bebas kesalahan manual.
Coba Mekari Talenta sekarang dan rasakan kemudahan dalam mengelola penggajian karyawan secara profesional. Hubungi tim sales kami untuk coba demo aplikasi Mekari Talenta.