-
Career break adalah jeda kerja yang direncanakan secara sadar untuk tujuan pribadi seperti pemulihan kesehatan, pendidikan, atau perubahan hidup, bukan karena PHK atau kehilangan pekerjaan.
-
Perencanaan yang matang sangat penting, mulai dari menentukan durasi dan tujuan, mengatur keuangan, hingga berkomunikasi dengan atasan agar masa jeda ini tetap produktif dan tidak mengganggu karier jangka panjang.
-
Kembali ke dunia kerja setelah career break membutuhkan strategi yang tepat, seperti memperbarui resume, memperkuat networking, serta membangun kembali ritme kerja dengan percaya diri dan keterampilan baru.
Istilah career break belakangan ini mungkin cukup populer di kalangan pekerja, mengingat tingkat stres yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Banyak orang mengambil career break dengan berbagai tujuan, entah untuk rehat, melanjutkan studi, dan lain sebagainya.
Nah seperti apa merencanakan career break dan apa saja persiapannya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut.
Pengertian Career Break
Career break merupakan periode waktu di mana seseorang secara sukarela menghentikan atau menunda sementara aktivitas profesional atau pekerjaannya untuk jangka waktu tertentu.
Umumnya, break ini diambil dengan tujuan pribadi yang beragam, seperti mengurus keluarga, melanjutkan pendidikan, bepergian, menjalani perawatan kesehatan, atau sekadar beristirahat untuk mengevaluasi arah karier dan mencapai keseimbangan hidup.
Berbeda dengan PHK atau belum mendapatkan pekerjaan, career break biasanya merupakan keputusan yang direncanakan secara sadar oleh individu.
Selama masa break, seseorang tidak terlibat dalam pekerjaan tetap mereka, namun tetap bisa melakukan aktivitas produktif seperti mengikuti pelatihan, menjadi sukarelawan, atau menjalankan usaha pribadi.
Secara waktu, career break dapat berlangsung dalam hitungan bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada tujuan dan kebutuhan dari pekerja yang mengajukannya. Di beberapa industri, career break kini semakin diterima, bahkan didukung, sebagai bentuk penghargaan terhadap keseimbangan hidup dan pengembangan diri mereka.
Namun, penting diketahui bagi pekerja yang mengambil career break untuk merencanakannya dengan baik, serta mempersiapkan diri ketika kembali ke dunia kerja agar proses transisinya berjalan lancar.
Alasan Mengambil Career Break
Career break dapat diambil oleh karyawan karena berbagai alasan, mulai dari kebutuhan pribadi hingga pengembangan profesional. Berikut beberapa alasan utama seseorang memutuskan untuk menghentikan sementara kariernya:
1. Kesehatan Mental dan Fisik
Beban kerja yang tinggi, tekanan di tempat kerja, atau kondisi kesehatan yang memburuk sering menjadi alasan utama seseorang mengambil career break. Mengambil jeda dari pekerjaan dapat membantu individu memulihkan kesehatan mental dan fisik, mengurangi stres, serta meningkatkan kualitas hidup.
Waktu ini bisa dimanfaatkan untuk beristirahat, menjalani terapi, berolahraga, atau mempraktikkan gaya hidup yang lebih sehat sebelum kembali ke dunia kerja dengan kondisi yang lebih baik.
2. Perubahan Hidup
Momen penting dalam kehidupan pribadi, seperti kelahiran anak, pernikahan, atau merawat anggota keluarga yang membutuhkan perhatian khusus, sering kali mendorong seseorang untuk mengambil career break.
Dalam situasi ini, individu memilih untuk fokus pada peran baru mereka dalam keluarga sebelum kembali ke dunia kerja.
Career break juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang signifikan dan menemukan keseimbangan antara tanggung jawab pribadi dan profesional.
Baca juga: Apa Itu Side Hustle? Tips dan Cara Memulai Pekerjaan Sampingan dengan Sukses
3. Kesempatan untuk Belajar atau Mengikuti Pendidikan Lanjutan
Banyak orang mengambil career break untuk meningkatkan keterampilan atau mendapatkan gelar tambahan yang dapat mendukung perkembangan karier mereka. Misalnya, seseorang mungkin ingin mengejar gelar master, mengikuti program sertifikasi, atau belajar keterampilan baru yang relevan dengan industri mereka.
Career break yang dimanfaatkan untuk pendidikan dapat memberikan nilai tambah saat kembali ke dunia kerja, karena individu memiliki wawasan dan keterampilan yang lebih baik.
4. Kesempatan untuk Traveling atau Pengalaman Budaya
Beberapa orang memanfaatkan career break untuk bepergian ke berbagai negara, mengeksplorasi budaya baru, atau bahkan menjalani program sukarelawan di luar negeri.
Pengalaman ini tidak hanya memberikan perspektif yang lebih luas tentang dunia, tetapi juga dapat meningkatkan keterampilan interpersonal, kemandirian, serta adaptasi dalam berbagai lingkungan.
Selain itu, traveling sering kali menjadi cara bagi seseorang untuk menemukan kembali passion mereka atau mendapatkan inspirasi untuk langkah karier berikutnya.
Career break dapat menjadi kesempatan berharga bagi individu untuk mengembangkan diri, mengatasi tantangan pribadi, atau merancang ulang tujuan karier mereka. Dengan perencanaan yang matang, jeda ini bisa memberikan manfaat jangka panjang baik untuk kehidupan pribadi maupun profesional.
Bagaimana Merencanakan Career Break
Career break adalah keputusan besar yang memerlukan perencanaan matang agar berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal. Berikut beberapa langkah penting dalam merencanakan career break secara efektif:
1. Menentukan Durasi dan Tujuan Career Break
Sebelum mengambil career break, penting untuk menentukan berapa lama jeda yang dibutuhkan dan tujuan utama dari periode tersebut. Apakah ingin fokus pada pemulihan kesehatan, pendidikan lanjutan, perjalanan, atau mengurus keluarga?
Menetapkan tujuan yang jelas membantu memastikan bahwa career break tidak menjadi waktu yang terbuang sia-sia.
Selain itu, menentukan durasi yang realistis juga penting agar jeda ini tetap terkendali. Jika terlalu singkat, mungkin tidak cukup untuk mencapai tujuan, tetapi jika terlalu lama, bisa menyulitkan proses kembali ke dunia kerja. Sebaiknya, rencanakan dengan mempertimbangkan kondisi pribadi, industri tempat bekerja, serta prospek karier di masa depan.
2. Mengelola Keuangan Selama Career Break
Karena career break berarti tidak ada pemasukan tetap, perencanaan keuangan menjadi faktor krusial. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memastikan kestabilan finansial selama career break antara lain adalah sebagai berikut:
- Menabung lebih awal: Mulailah menyisihkan dana untuk mencukupi kebutuhan selama masa jeda, termasuk biaya hidup, asuransi, dan keperluan lain.
- Mengurangi pengeluaran: Evaluasi gaya hidup dan buat anggaran yang lebih ketat untuk menghindari kehabisan dana terlalu cepat.
- Mencari sumber pemasukan alternatif: Jika memungkinkan, pertimbangkan pekerjaan freelance, investasi, atau usaha kecil yang bisa dijalankan tanpa mengganggu tujuan utama career break.
- Memastikan perlindungan keuangan: Pastikan tetap memiliki asuransi kesehatan dan tabungan darurat agar tidak mengalami kesulitan keuangan mendadak.
3. Mengomunikasikan Rencana kepada Atasan dan Rekan Kerja
Menginformasikan rencana career break kepada atasan dan rekan kerja dengan cara yang profesional sangat penting untuk menjaga hubungan baik dan memudahkan kemungkinan kembali ke pekerjaan di masa depan. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
- Diskusikan rencana lebih awal: Beri tahu atasan dengan cukup waktu agar mereka dapat merencanakan pengganti atau distribusi tugas yang tepat.
- Sampaikan alasan dengan jelas: Tidak perlu terlalu detail, tetapi berikan alasan yang masuk akal dan profesional, seperti pengembangan diri, keluarga, atau kesehatan.
- Jaga hubungan baik: Tetap terhubung dengan rekan kerja dan atasan melalui jejaring profesional seperti LinkedIn agar tetap mendapatkan update industri dan peluang karier di masa depan.
- Siapkan rencana kembali: Jika memungkinkan, diskusikan peluang untuk kembali bekerja setelah career break atau mencari posisi baru yang sesuai dengan pengalaman yang didapat selama jeda karier.
Dengan perencanaan yang matang, waktu rehat ini bisa menjadi investasi berharga bagi pengembangan pribadi dan profesional tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap keuangan dan karier jangka panjang.
Baca juga: Cara Membangun Suasana Interview Kerja yang Profesional dan Rileks
Aktivitas Selama Career Break
Meskipun ini adalah waktu untuk beristirahat dari rutinitas pekerjaan, mengisinya dengan aktivitas yang produktif dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan pribadi dan profesional.
Berikut beberapa aktivitas yang dapat dilakukan selama career break:
1. Pelatihan dan Kursus Online
Career break dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan dan memperdalam pengetahuan di bidang tertentu melalui pelatihan atau kursus online. Dengan berkembangnya teknologi, banyak platform e-learning yang menawarkan kursus berkualitas dari institusi terkemuka, seperti:
- Coursera, Udemy, LinkedIn Learning – Menyediakan kursus dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis, teknologi, hingga kreativitas.
- Google Skillshop, HubSpot Academy – Cocok untuk mereka yang ingin meningkatkan keterampilan digital marketing, data analytics, atau manajemen proyek.
- Kelas Coding dan Desain – Bagi yang tertarik berkarier di bidang teknologi atau desain, mengikuti bootcamp coding atau kursus UI/UX bisa menjadi investasi yang bermanfaat.
Dengan mengikuti kursus selama career break, individu dapat memperbarui keterampilan yang relevan dengan industri mereka atau bahkan mengeksplorasi bidang baru yang diminati.
2. Volunteering dan Pekerjaan Sukarela
Mengikuti kegiatan sukarela atau volunteering adalah cara yang baik untuk tetap aktif secara sosial dan profesional selama career break. Selain memberikan kontribusi bagi masyarakat, volunteering juga membantu dalam:
- Membangun jaringan profesional baru.
- Mengembangkan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, dan kerja tim.
- Mendapatkan pengalaman baru yang bisa meningkatkan nilai diri saat kembali bekerja.
Beberapa contoh program volunteering yang bisa dipertimbangkan:
- NGO dan Organisasi Sosial – Terlibat dalam kegiatan kemanusiaan, pendidikan, atau lingkungan.
- Program Sukarela Internasional – Bergabung dengan organisasi seperti AIESEC, Peace Corps, atau program lokal di negara tujuan untuk mendapatkan pengalaman budaya yang unik.
- Mentoring dan Bimbingan – Menjadi mentor bagi mahasiswa atau profesional muda yang ingin mengembangkan keterampilan mereka.
3. Mengembangkan Keterampilan Baru atau Hobi
Career break juga bisa menjadi waktu yang ideal untuk mengeksplorasi hobi atau keterampilan baru yang mungkin sulit dilakukan saat masih bekerja penuh waktu. Beberapa ide aktivitas yang bisa dilakukan:
- Menulis atau Blogging – Mengembangkan kemampuan menulis melalui blog pribadi atau platform seperti Medium.
- Fotografi atau Videografi – Mempelajari teknik fotografi dan editing video yang bisa dijadikan peluang bisnis atau sekadar hobi.
- Memasak atau Baking – Belajar keterampilan kuliner dan mencoba berbagai resep baru.
- Olahraga dan Kesehatan – Menekuni yoga, meditasi, atau olahraga lainnya untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
- Belajar Bahasa Baru – Mengikuti kursus bahasa asing untuk menambah keterampilan komunikasi yang berguna dalam dunia kerja global.
Dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat selama career break, seseorang tidak hanya mendapatkan pengalaman dan keterampilan baru, tetapi juga tetap produktif, relevan, dan siap kembali ke dunia kerja dengan perspektif yang lebih segar.
Kembali ke Dunia Kerja Setelah Career Break
Setelah menjalani career break, kembali ke dunia kerja bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan persiapan yang tepat, transisi ini bisa berjalan lebih lancar. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk kembali ke dunia kerja dengan percaya diri dan kompetitif:
1. Cara Menyusun Resume dan Menjelaskan Career Break kepada Calon Pemberi Kerja
Menjelaskan career break dengan cara yang positif dan profesional sangat penting agar calon pemberi kerja melihatnya sebagai pengalaman yang bernilai, bukan sekadar “kekosongan” dalam karier. Berikut beberapa tips:
Sertakan career break dalam resume
Jika career break berlangsung lebih dari enam bulan, sebaiknya cantumkan dalam resume dengan format yang jelas.
Gunakan deskripsi yang positif, misalnya:
“Career Break (2022-2023) – Mengikuti kursus sertifikasi digital marketing dan menjadi sukarelawan dalam program pendidikan anak-anak kurang mampu.”
Fokus pada keterampilan dan pengalaman yang diperoleh
Jika selama masa rehat Anda mengikuti kursus, mengembangkan keterampilan baru, atau melakukan pekerjaan sukarela, sertakan dalam resume dan sorot keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Misalnya, jika Anda mengikuti pelatihan manajemen proyek, sertakan sertifikasi yang didapat dan bagaimana hal itu bisa diterapkan dalam pekerjaan yang dilamar.
Jelaskan career break dengan percaya diri saat wawancara
Saat diwawancarai, sampaikan dengan narasi yang jelas dan positif. Hindari menjelaskan dengan defensif atau meminta maaf.
Contoh jawaban:
“Saya mengambil career break untuk meningkatkan keterampilan di bidang data analytics, yang kini menjadi salah satu keahlian utama saya. Selama jeda tersebut, saya menyelesaikan kursus sertifikasi dan menerapkan keterampilan tersebut dalam proyek sukarela.”
2. Strategi untuk Menyesuaikan Diri Kembali ke Lingkungan Kerja
Setelahnya, kembali ke rutinitas kerja penuh waktu bisa terasa menantang. Beberapa strategi yang bisa membantu transisi ini meliputi:
Mulai dengan pekerjaan fleksibel atau proyek kontrak
Jika memungkinkan, coba ambil pekerjaan paruh waktu, proyek freelance, atau kontrak jangka pendek sebelum kembali ke pekerjaan penuh waktu untuk membangun ritme kerja kembali.
Tingkatkan keterampilan dan wawasan industri
Pastikan Anda mengikuti perkembangan terbaru di industri dengan membaca artikel, mengikuti webinar, atau bergabung dengan komunitas profesional.
Kelola ekspektasi dan beri waktu untuk beradaptasi
Jangan terburu-buru menuntut diri sendiri untuk langsung bekerja dengan performa maksimal. Beri diri waktu untuk kembali menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan budaya perusahaan.
3. Tips untuk Networking dan Menemukan Peluang Kerja
Membangun kembali jaringan profesional adalah kunci untuk menemukan peluang kerja setelah career break. Berikut beberapa cara efektif:
Manfaatkan LinkedIn dan jejaring profesional
Perbarui profil LinkedIn Anda dengan pengalaman dan keterampilan terbaru. Kemudian bergabunglah dengan grup industri dan aktif berpartisipasi dalam diskusi.
Hubungi mantan kolega dan mentor
Jangkau kembali mantan rekan kerja, atasan, atau mentor untuk mendiskusikan peluang kerja atau mendapatkan referensi.
Ikuti acara dan komunitas industri
Hadiri seminar, workshop, atau acara networking yang relevan untuk memperluas koneksi dan mengetahui peluang kerja terbaru.
Pertimbangkan program returnship
Beberapa perusahaan menawarkan program khusus bagi profesional yang kembali bekerja setelah career break, seperti program magang senior atau returnship, yang bisa menjadi jembatan ideal sebelum masuk ke posisi penuh waktu.
Dengan strategi yang tepat, career break tidak akan menjadi hambatan, melainkan kesempatan untuk kembali ke dunia kerja dengan wawasan dan keterampilan yang lebih baik. Yang terpenting adalah tetap percaya diri, terus belajar, dan aktif membangun koneksi profesional.
Baca juga: Apa Itu Business Acumen dan Bagaimana Meningkatkannya?
Kesimpulan
Career break adalah langkah yang bisa memberikan manfaat besar, baik untuk kesehatan mental, pengembangan keterampilan, maupun keseimbangan kehidupan pribadi dan profesional.
Dengan perencanaan yang matang, aktivitas yang produktif selama jeda karier, serta strategi yang tepat saat kembali ke dunia kerja, hal ini dapat menjadi investasi yang berharga dalam perjalanan karier seseorang.
Untuk memastikan transisi yang mulus, penting untuk mengelola resume dengan baik, memanfaatkan jaringan profesional, dan mempersiapkan diri agar kembali ke dunia kerja dengan percaya diri.
Nah bagi HR, ingin memastikan semua data kepegawaian tetap terorganisir selama career break? Mekari Talenta hadir untuk membantu perusahaan dan karyawan dalam mengelola manajemen SDM dengan lebih efisien.
Beberapa fitur Mekari Talenta di antaranya:
- Sistem HR berbasis cloud untuk menyimpan dan mengelola data karyawan dengan aman.
- Fitur manajemen absensi dan cuti untuk memudahkan proses career break.
- Integrasi payroll dan benefit agar perusahaan tetap mendukung kesejahteraan karyawan.
- Dashboard analitik SDM untuk memantau performa dan proses pengambilan keputusan yang lebih akurat
Tingkatkan efisiensi pengelolaan SDM dengan Mekari Talenta! Pelajari lebih lanjut di Mekari Talenta dan jadwalkan demo bersama tim sales kami sekarang.
Referensi:
LinkedIn, “Career Break, Think Again”