HR Planning 5 min read

Memahami Buddy Punching dan Dampaknya di Tempat Kerja

Tayang
02 Mar, 2025
Diperbarui
03 April 2025
Di tulis oleh:
Foto profil Jordhi Farhansyah
Jordhi Farhansyah

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, kehadiran karyawan menjadi faktor penting dalam menjaga produktivitas dan efisiensi perusahaan. Namun, ada satu praktik yang sering terjadi dan merugikan perusahaan, yaitu buddy punching atau dalam istilah Indonesia dikenal sebagai “titip absen”.

Memahami konsep ini sangat penting agar perusahaan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan transparan.

Mekari Talenta adalah Software HR terautomasi untuk selesaikan administrasi HR

Apa itu Buddy Punching?

Buddy punching adalah praktik di mana seorang karyawan mencatat kehadiran rekannya yang sebenarnya tidak hadir di tempat kerja. Hal ini biasanya terjadi di perusahaan yang masih menggunakan sistem absensi manual seperti kartu ceklok atau daftar kehadiran yang bisa diakses secara fisik.

Praktik ini sering terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari mencatatkan jam masuk atau keluar rekannya, hingga menggunakan identitas digital untuk menyembunyikan ketidakhadiran seseorang.

Buddy punching sering dianggap sebagai tindakan kecil, tetapi jika dibiarkan, dapat menyebabkan dampak besar bagi perusahaan, termasuk ketidakadilan dalam sistem kerja dan potensi kerugian finansial.

Contoh Situasi di Mana Buddy Punching Terjadi

Buddy punching adalah praktik curang dalam pencatatan kehadiran yang dapat terjadi dalam berbagai situasi di tempat kerja. Berikut beberapa contoh nyata bagaimana praktik ini dapat berlangsung:

1. Karyawan yang Datang Terlambat

Seorang karyawan yang terlambat masuk kantor meminta rekannya untuk mencatatkan absensi masuk lebih awal. Dengan demikian, data absensi menunjukkan bahwa ia hadir tepat waktu, meskipun kenyataannya ia baru tiba setelah jam kerja dimulai.

2. Karyawan yang Mengambil Cuti Tidak Resmi

Seorang pegawai tidak masuk kerja tanpa izin resmi tetapi meminta teman sekantornya untuk mencatatkan kehadirannya. Hal ini dilakukan agar absensinya tetap terlihat normal dan tidak terdeteksi oleh tim HRD, sehingga tidak mendapatkan potongan gaji atau teguran.

3. Pegawai Lapangan yang Memalsukan Kehadiran

Seorang karyawan yang seharusnya berada di lokasi proyek meminta rekannya di kantor untuk mencatatkan kehadirannya melalui sistem absensi manual atau berbasis kartu. Hal ini membuatnya terlihat seolah-olah bekerja, padahal ia tidak berada di lokasi kerja yang semestinya.

Baca juga: Job Shadowing: Manfaat, Cara Melakukan, dan Kesempatan

Dampak dari Buddy Punching

Buddy punching bukan sekadar pelanggaran kecil, tetapi memiliki konsekuensi serius baik bagi perusahaan maupun karyawan yang terlibat.

Dampak Negatif bagi Perusahaan

1. Kerugian Finansial

Setiap jam kerja yang dilaporkan tetapi tidak benar-benar dilakukan oleh karyawan dapat menyebabkan perusahaan membayar upah untuk pekerjaan yang tidak pernah dikerjakan. Dalam skala besar, praktik ini dapat merugikan keuangan perusahaan secara signifikan.

2. Ketidakadilan di Tempat Kerja

Karyawan yang bekerja dengan disiplin dan mengikuti aturan dapat merasa dirugikan jika mereka mengetahui bahwa rekan-rekannya bisa menghindari aturan absensi tanpa konsekuensi. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpuasan, menurunkan moral karyawan, dan bahkan meningkatkan tingkat turnover.

3. Menurunkan Produktivitas

Ketidakhadiran karyawan yang tidak terdeteksi dapat mengganggu alur kerja tim. Ketika seseorang tidak benar-benar berada di tempat kerja tetapi tetap dianggap hadir, tugas yang seharusnya ia selesaikan bisa terbengkalai atau justru dibebankan kepada rekan kerja lainnya, yang pada akhirnya menurunkan efisiensi kerja.

Dampak bagi Karyawan yang Terlibat

1. Kehilangan Kepercayaan

Jika buddy punching terungkap, karyawan yang terlibat—baik yang meminta bantuan maupun yang membantu—dapat kehilangan kepercayaan dari atasan dan rekan kerja. Hal ini dapat berdampak pada reputasi profesional mereka di dalam perusahaan.

2. Masalah Disiplin dan Konsekuensi Hukum

Perusahaan memiliki kebijakan disipliner terhadap praktik kecurangan seperti ini. Jika terbukti melakukan buddy punching, karyawan dapat menerima teguran, pemotongan gaji, atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam beberapa kasus, pelanggaran ini juga dapat melanggar kebijakan hukum ketenagakerjaan di perusahaan tertentu.

Mengidentifikasi Buddy Punching

Untuk mencegah buddy punching, perusahaan perlu mengenali tanda-tanda kecurangan dan menggunakan teknologi yang tepat untuk mendeteksinya.

Tanda-tanda Bahwa Buddy Punching Mungkin Terjadi

1. Ketidaksesuaian antara Laporan Absensi dan Output Kerja

Jika seorang karyawan tercatat hadir setiap hari tetapi hasil pekerjaannya tidak sesuai dengan ekspektasi, ada kemungkinan bahwa ia tidak benar-benar bekerja selama jam kerja yang dilaporkan.

2. Pola Absensi yang Mencurigakan

Beberapa karyawan mungkin terlihat selalu mencatatkan absensi untuk rekan kerja tertentu dalam pola yang berulang. Misalnya, seorang karyawan yang sering datang terlambat tetapi absensinya selalu tercatat tepat waktu oleh orang lain.

3. Karyawan yang “Hadir” tetapi Tidak Terlihat di Area Kerja

Jika seorang karyawan sering tercatat hadir tetapi jarang terlihat di tempat kerja atau proyek, perusahaan perlu menyelidiki apakah ia benar-benar hadir atau hanya memanfaatkan rekan kerjanya untuk mencatatkan absensi.

Baca juga: Bagaimana Aturan Karyawan Internship atau Magang di Indonesia?

Teknik dan Alat untuk Mendeteksi Praktik Ini

1. Audit Absensi Secara Berkala

HR dan manajemen dapat melakukan pengecekan rutin terhadap data absensi dan membandingkannya dengan catatan kehadiran fisik atau output kerja karyawan. Audit mendadak juga bisa menjadi metode efektif untuk mengidentifikasi penyimpangan.

2. Sistem Absensi Berbasis Biometrik

Teknologi seperti pemindaian sidik jari, pemindaian wajah, atau pengenalan suara dapat memastikan bahwa setiap absensi hanya bisa dilakukan oleh individu yang bersangkutan, sehingga meminimalkan risiko buddy punching.

3. GPS Tracking untuk Karyawan Lapangan

Bagi karyawan yang bekerja di luar kantor atau di lokasi proyek, sistem absensi berbasis GPS dapat memastikan bahwa mereka benar-benar berada di lokasi kerja yang ditentukan sebelum mencatatkan kehadiran mereka.

Dengan memahami dampak negatif buddy punching serta menerapkan teknologi dan kebijakan yang tepat, perusahaan dapat menciptakan sistem absensi yang lebih akurat, adil, dan efisien.

Cara Mencegah Buddy Punching

Mencegah buddy punching memerlukan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari kebijakan yang jelas hingga penerapan teknologi canggih. Langkah pertama adalah memastikan bahwa semua karyawan memahami aturan absensi yang berlaku.

Perusahaan harus memiliki kebijakan kehadiran yang transparan, termasuk sanksi tegas bagi pelanggaran seperti pencatatan absensi palsu.

Selain itu, budaya kerja yang menekankan kejujuran dan tanggung jawab harus dibangun agar karyawan memahami pentingnya disiplin dalam bekerja.

Teknologi juga berperan besar dalam mengurangi risiko buddy punching. Penggunaan sistem absensi digital seperti Mekari Talenta memungkinkan pencatatan kehadiran secara real-time dengan tingkat akurasi tinggi.

Perusahaan juga dapat mengadopsi sistem biometrik, seperti pemindaian wajah atau sidik jari, untuk memastikan bahwa hanya karyawan yang bersangkutan yang dapat mencatat kehadirannya sendiri.

Bagi pekerja lapangan, sistem absensi berbasis GPS menjadi solusi efektif untuk memastikan bahwa mereka benar-benar berada di lokasi kerja yang ditentukan.

Selain menerapkan kebijakan dan teknologi, perusahaan juga perlu mengedukasi karyawan tentang dampak negatif buddy punching.

Melalui sosialisasi dan pelatihan, karyawan dapat memahami bahwa praktik ini tidak hanya merugikan perusahaan tetapi juga menciptakan ketidakadilan bagi rekan kerja yang disiplin.

Kesadaran ini dapat membantu mencegah kecurangan sekaligus membangun lingkungan kerja yang lebih profesional dan bertanggung jawab.

Baca juga: Talent Shortage: Penyebab, Dampak, dan Solusi Kekurangan Talenta

Kesimpulan

Buddy punching adalah masalah yang sering terjadi di berbagai perusahaan dan dapat berdampak besar terhadap produktivitas serta keuangan perusahaan.

Dengan memahami konsep ini, mengidentifikasi tanda-tanda buddy punching, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti kebijakan kehadiran yang jelas, penggunaan teknologi absensi yang canggih, dan edukasi karyawan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih transparan dan adil.

Saatnya perusahaan mengambil langkah tegas dalam memberantas praktik ini guna menciptakan tempat kerja yang lebih disiplin dan terpercaya.

Kelola kehadiran karyawan dengan lebih mudah dan akurat menggunakan Mekari Talenta. Dengan fitur Attendance Management, Anda dapat mencatat absensi secara real-time, menerapkan sistem biometrik, dan memastikan transparansi kehadiran karyawan, baik di kantor maupun di lapangan.

Hindari risiko buddy punching dan tingkatkan efisiensi pengelolaan kehadiran dengan teknologi canggih. Optimalkan manajemen absensi perusahaan Anda sekarang dengan Mekari Talenta. Coba gratis demo aplikasinya sekarang juga!

Seberapa bermanfaat postingan ini untuk Anda?

Beri penilaian Anda dengan bintang di bawah ini!

Rating rata-rata / 5. Jumlah Voting:

Belum ada penilaian sejauh ini! Jadilah yang pertama menilai artikel ini.

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales